Mari sejenak kita renungkan pengalaman saat kita mulai belajar berjalan. Bukankah pada saat itu ada perasaan antusias untuk mencoba sesuatu yang baru? Bahkan ketika jatuh, kita akan terus mencoba. I'll try it until I can it. Until now, saya belum pernah menjumpai seorang bayi yang berpikir daripada jatuh lebih baik sama sekali tidak bisa berjalan. Sebuah penelitian (search in my uncle Gugel) mengungkapkan rata-rata bayi harus jatuh 240 kali sebelum dapat berjalan. I was forget it, friend, my memories is so full hehe, and I'll sing a song..
penuh debu dan usang
kupandangi semua gambar diri
kecil bersih belum ternoda
pikirku pun melayang
dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang
tentang riwayatku
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu ditimang
nada-nada yg indah
selalu terurai darimu
tangisan nakal dari bibirku
takkan jadi derita
tangan halus dan suci
telah mengangkat tubuh ini
jiwa raga dan seluruh hidup
telah dia berikan
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu ditimang
oh oh bunda ada dan tiada dirimu
kan selalu ada di dalam hatiku
pikirku pun melayang
dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang
tentang riwayatku
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu ditimang
oh oh bunda ada dan tiada dirimu
kan selalu ada di dalam hatiku
Are you remember thats song? This song special for my mom:) or... [?]
Dimana akan ku cari
Aku menangis seorang diri
Hatiku ingin slalu bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Aku menangis seorang diri
Hatiku ingin slalu bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Walau hanya dalam mimpi
Lihatlah hari berganti
Namun tiada seindah dahulu
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Namun tiada seindah dahulu
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Walau hanya dalam mimpi
Datanglah aku ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Untukmu aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
and this song special for my daddy too. To be honest, I love them, sorry for my all sins.
~Back to topic
Ilmuwan Albert Einstein pernah berkata, "Orang tidak pernah gagal tidak pernah mencoba sesuatu yang baru." Ya, saya percaya maybe and you too ketika kita akan melakukan sesuatu yang baru, resiko gagal pasti akan selalu ada. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya, misalnya meminimalkanresiko gagal dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum melangkah. Jika di tengah jalan kita menemui kegagalan, evaluasi dan belajarlah dari kegagalan tersebut. Lalu, bangkitlah dengan kepala tegak, menatap hari esok dengan harapan.
Takut gagal tidak hanya menghalangi
orang untuk bertindak namun juga dapat
membunuh masa depan seseorang
tanpa disadarinya
Hello everybody, baru kemaren saya postingan eh.. sekarang posting lagi, *jangan bosen denger curcolan saya atau artikel saya yang masih penuh dengan kesalahan* capcus, lanjut.. Thanks God! Kemaren minggu, 25 juli 2010, saya seneng akhirnya saya boleh ngeMC dengan lancar. Puji Tuhan, semuanya karena Bapa, tanpa Bapa mungkin saya nggak bisa mengimprovisasikan kata-kata atau mungkin pas di depan-lagi ngeMC bisa-bisa aja saya blank trus gugup karna nervous. Pokonya saya bisa bukan karna kekuatan saya sendiri, tapi hanya karna Dia yang mau selalu menggenggam erat tangan saya. and once again, Thanks God! Seperti biasa juga, makasih [lagi..lagi..dan lagi] buat kaka pemusik Ko Aldy (keyboard), Fredy (drum), dan Ko Iyung (bass), plus Ci Nia yang sumpah baik banget mau jadi PJ saya lagi-lagi serta buat Acha makasih ya Cha udah mau jadi singer dadakan hehe. Yup, merci beacoup juga buat Ci Dessy yang udah ngasih reflection pas sabtu dan saya sadar mungkin selama ini saya masih nothing. Tapi saya mau berusaha bahwa saya butuh pelayanan bukan pelayanan butuh saya karna masih banyak orang di luar sana yang mau jadi pelayan Bapa, mungkin saya juga hampir menyia-nyiakan dan nggak menghargai waktu. Untuk kesekian kalinya, makasih Bapa udah mau ngasih kesempatan buat anakMu yang berdosa ini.
Buat Ci Dessy dan Ko Aldy maaf karna selama ini saya nggak bener-bener latihan vocal group dengan bener, masih banyak yang harus di perbaiki. Mulai dari pernapasan diafragma yang sumpah mungkin koko dan cici juga udah ngajarin saya yang masih pabelieut, solmisasi yang suka bingung apalagi pas bagian tebak nada and I was remedial test, power yang nggak keluar seutuhnya pas saya nyanyi, feel atau penghayatan yang masih nampak ragu, intonasi, lafal, improv yang masih bad for me, apalagi juga pas di ajarin vibra, oh my God! Makasih buat kesabaran koko dan cici. Dan apalagi selama sebulan ini saya hanya sekali latihan vocal groupnya, tapi janji Ko, Ci, bulan depan saya mau tampil juga bareng temen-temen lainnya. Pokonya, nggak pernah berhenti buat minta maaf dan makasih buat perhatian, kebaikan kaka semua^^
Oh iya, saya belum cerita ya, kalo saya dari minggu lalu hari selasa dapet chairmate, anak baru gitu, namanya Laras. She likes math and chemistry too, it's same to me.
Over that, makasih yang udah mau baca cipratan-cipratan yang mungkin nggak penting dan nggak bermanfaat ini, eniwei saya selalu sayang kalian semua. I'll never stop loving them:)
3 comments:
Wah...
Bagus...
Kita harus selalu ingat bagaimana ortu merawat kita sampe kayak skrg...
btw , I love lagu2 di atas...
Soal komentar chacan di blog Bg Aul:
Hehe... makasih...
Itu udah dikurangin se kurang mungkin lho...
Soalnya pengen cerita yang "kurang" melankolisnya...
Hehe...
Yang agak disayangkan itu, Bang Aul nggak bisa ngerubah beberapa unsur "agama" nya...
Jadinya kalo ada yang selain islam baca, rada kurang enak di hati...
Uhm, mnurut Chacan gimana?
Untuk cerita kelanjutannya mesti dihilangin nggak, unsur tsb?
[Penting. Buat koreksi]
wah gapapa ka, just your self aja, yah natural-mengalir aja ka.
yang penting kita buat cerbung bukan hanya sekedar melampiaskan kesenangan kita dalam menulis tapi pembaca juga bisa mengambil manfaat dari bacaan tsb.
oh iya ka, maaf kalo kata-katanya kurang berkenan, selamat menulis.
saya tunggu cerita selanjutnya:)
success for us!
Post a Comment