Wednesday, 11 March 2015

Memberi kabar..

Hi blogmates..
Bagaimana hari-hari yang dilewati? Rindu untuk saling tengok dan bersendagurau melalui tulisan.
Kapan-kapan singgah di http://chacangrace.tumblr.com (lupa password gmail) dan yang update yakni http://kisahsajak.tumblr.com, aku baru buat :)
Semangat dan selamat berkarya!!

Sunday, 01 September 2013

Kembali

Nggak sabaran. Blok 9 Digestivus (pencernaan). Ingin cepat pulang rumah. Hp terendam minyak. Ceroboh. Diam-diaman. Papa jemput. Ke bandara. Roti boy. Saudara dari Sulawesi. Ka Marcelina. Tua Oni. Melepas rindu. Mama. Adek-adek. Kakak sepupu. Ka Patricia. Berpelukan. Sharing. Larut malam. Living with a purpose. Retreat temans pemuda Gereja. Puncak. Memantapkan. Mewujudkan. Keluarga Sihombing sekejap. Cherrybelle style. Tentang adek. Bantu bersih-bersih. Drama korea. Ftv. Belajar motor. Jatuh di got. Bandung. Photobox. Uno. Monopoly cards. Keluarga sayang. Berdoa. Botani. Backpackeran. Singapur. Nggak nyangka. Pasif. Gitar-nya Chanto. Vocal group V4J. Pisahan. Mama ke Sulawesi. Adek sibuk sekolah. Adek latihan musik. Papa dan Cynta ngantar. Jakarta. Kosan. Christian youth festival. Ketemu adek kos. Ngenet. Dan selamat menempuh babak-babak baru.

Nggak akan pernah butuh alasan untuk kembali ke rumah. Karna disanalah tempat orang-orang terkasih berada. Suatu ketika teman bertanya, "Udah puas kemarin belum diBogornya?"
Belum. Cuma harus menuntaskan cita dengan baik dan tepat waktu dikota metropolitan ini.

Teman SMA tiba-tiba sms, "Hi Canty! Aku masih suka baca blog kamu. Suka iseng-iseng baca apalagi kalo aku lagi galau..."
Terakhir, saya kembali menulis sebuah postingan. Maaf sudah melupakanmu selama dua bulan. Maaf belum bisa  memberikan tulisan yang sangat bermanfaat. Setelah di sms teman yang keren itu akhirnya saya teringat untuk kembali. Berharap ada hal-hal ajaib dan menyenangkan yang boleh di dapatkan.

Siapapun kamu. Yah yang sedang baca. Selamat menciptakan ceritamu dengan sangat baik ya!
Lagi-lagi bersyukur.

-Kosan asik



Tuesday, 25 June 2013

Transformer; jadi lebih baik

"Perubahan sejati terjadi ketika sekelilingmu menyaksikan kehidupan dan kepribadianmu berubah menjadi lebih baik." -seorang kawan
Sudah beberapa bulan dijalani ketika semester dua dimulai. Makin hari, ketika waktu semakin berjalan cepat nggak terasa saya nyaris sudah bertumbuh. Bukan hanya sekadar pola makan, tidur, jam belajar, ataupun kegiatan bersosialisasi yang berubah. Jauh lebih dari itu. Yang dulunya masih suka bangun siang, sekarang pasti bangun paling telat jam 5.30 bahkan bisa lebih awal lagi kalau ada beberapa hal yang harus dipersiapkan (misalnya: latihan renungan pagi, atau sekedar bolak-balik modul); yang dulunya belajarnya hanya membaca ala kadarnya tanpa memang benar-benar memahami, sekarang harus segera mengerti dan belajar untuk melemparkan anak panah tepat pada titik tengah pusaran, nggak hanya main lempar tapi harus nancap dengan 'pas'; yang dulunya berdoa seperti rutinitas belaka, sekarang punya kerinduan dan kebutuhan ngobrol sama sang Pencipta lebih dalam dan lebih indah untuk selalu menanyakan bagaimana kehendak-Nya atas hidupku walaupun kadang sayanya suka bandel; yang dulunya hobi bangeeet nonton drama korea dan baca novel sekarang bahkan sudah berbulan-bulan nggak pernah sama sekali bahkan mau nyempet-nyempetin harus mikir lagi apa kegiatan ini berguna atau nggak; yang dulunya menjalankan tugas tanggung jawab dari sebuah organisasi hanya jalan sambil lalu, kalau sekarang harus melayani dan menjaga kepercayaan + kesempatan yang sudah diberikan; yang dulunya selalu nangis kalau mamapapa pulang setelah mampir ke kosan, sekarang sudah tangguh, berbulan-bulan pula belum pulang Bogor karena memang belum saatnya untuk pulang padahal kalau dipikir-pikir jarak Jakarta-Bogor hanya 2 jam-an; yang dulunya introvert sekarang lebih peka dan punya beberapa orang terbaik dikampus, punya visi yang sama; yang dulunya terlalu kekanak-kanakan sekarang sedang proses pematangan (maksudku, lebih dewasa dalam apapun tanpa menghilangkan sifat anak-anak dalam bidang kekreativitasan); dan yang pasti lebih punya wawasan yang luas tentang sekolah kehidupan. Tak terlepas dari itu, saya harus kehilangan hal-hal yang selalu dirindukan: Tidur 7 jam full, jadwal makan yang nggak berantakan, menulis ceritanya kisah remaja, membaca novel ataupun apapun selain jurnal atau buku ilmiah, nonton acara tv, main digramed berjam-jam, dll. Kangen. Tapi, kalau ditanya Tuhan mau ditukarkan waktu ini atau nggak? Jelas saya nggak mau, saya jauh lebih bersyukur dan menghargai waktu-waktu ini.

Beberapa hari yang lalu, saat adek saya nelpon, ketika kami telah selesai sharing tentang semangat, tujuan dan kebermaknaan hidup, cita-cita, perkenanan Tuhan, sampai pada akhirnya ia bilang ke saya: Ka, kaka sedang bertumbuh ya?

Ini bukan hanya tentang apa yang dilihat mata, didengar telinga,  tapi apa yang dirasakan dan dialami. Saya banyak belajar dari adek saya ini apalagi tentang ketekunannya berdoa dan berpuasa, saya belajar taat dengan totalitas.

Btw, saya sangat bersyukur ditempatkan pada situasi dan kondisi sekarang ini. Makasih Bapa :)

Tuesday, 30 April 2013

Naik naik ke puncak gunuuung

Kebanyakkan orang akan sangat ingin untuk selalu di atas. Bukan standar. Menjadi kepala bukan ekor. Naik level. Selalu diperbarui. 
Namun, haruskah semua orang berada di junjungan terlampau tinggi tersebut? Kalaupun berada disana, bukankah pasti akan ada segelintir pribadi yang iri kepadamu? Wajar memang. Tapi bisakah kau mempertahankan posisimu itu? Untuk menjadi di atas rata-rata akan ada sesuatu yang harus diperbuat. Bukan hanya sekedar merencanakan, memimpikan, menyenandungkan, akan tetapi mewujudkannya. Melakukan hal yang nggak dilakukan oleh orang lain dalam kegiatan positif atau lebih meningkatkan kualitas. Kalau hari ini orang lain memasang status sedih,  maka bersukacitalah. Jika temanmu mengupdate status marah jengkel ataupun bersungut-sungut, maka bersyukurlah. Lalu, ketika ada yang berbuat salah terhadapmu atau mungkin kau merasa berbuat suatu kesalahan, maka maafkanlah dan meminta maaflah. Sulit memang, nggak semudah melantunkannya. Dan ketika cukup jenuh dalam kehidupanmu, pikirkanlah ada begitu banyak kebaikan yang terjadi pada hidupmu. Setidaknya hari ini kita nggak sakit jadi bisa kuliah, hari ini nggak kelaparan jadi bisa semangat beraktivitas, hari ini nggak padat kuliah jadi bisa nyicil belajar, hari ini di tempatmu berada nggak ada bencana jadi masih aman, hari ini di sisimu nggak ada yang dipanggil Tuhan jadi bisa berkumpul dengan orang-orang yang dikasihi, dan hari ini pasti akan ada hal kecil yang bisa kita selalu syukuri. Dan ketika ingin menjadi seseorang yang bukan hanya dibatas passing grade, maka bertindaklah untuk selalu rendah hati sebab semuanya hanya sebuah anugerah dari sang Khalik. Begitu berada di puncak, ingatlah bahwa kita perlu mengajak orang lain pun untuk sama-sama maju. Pay it forward. Dengan begitu, ada sesuatu yang bisa kau jaga sampai kau menempati kekekalan.

Teringat senyum manis mereka.
Jakarta, kosan asik, detik-detik ujian praktikum.

Kolase Kisah



Tatap dan langkahkanlah kakimu kedepan dengan bekal yang tertulis dimasa lalu. Akan selalu ada harapan baru. Semangat!!!