Kamis, 22 Desember 2011 merupakan salah satu tolok ukur apakah yang selama ini saya lakukan sudah tepat atau belum. Jujur dari pagi, hati sudah dibuat gelisah oleh kekhawatiran-kekhawatiran yang sebenarnya hanya ilusi semataku saja. Seolah-olah pikiran-pikiran itu memperburuk perasaanku dan pada akhirnya, saya sudah terlanjur terjerumus. Saya pikir, saya sudah pandai mengatur gejolak yang terjadi, nyatanya itu semua hanya sebuah pengendalian sesaat. Dan hei, saat itu, saya merasa bahwa arlojiku berputar terlalu lamban sehingga saya harus termakan oleh pikiran-pikiran itu dan tak memiliki waktu untuk membuangnya. Gugup. Bangeeeet. Keringat dingin. Iya. Tapi perjalanan terasa tanggung kalau saya berhenti disaat itu juga. Bahkan saya engga tahu apakah itu merupakan awal atau akhir karena yang hanya tahu pasti akan hal tersebut ialah penciptaku. Namun itu bergantung juga pada keputusanku, kalau saya berhenti apakah saya sudah puas, dan kalau saya mau melanjutkan perjalanan apakah saya mampu. Daaan itu masih tanda tanya bagiku. Setelah menunggu beberapa jam, kamis siang itu membuatku tergugah bahwa cinta-Nya ngga pernah hilang, walau kadang saya harus dibuat terlarut bahkan mungkin terpuruk (dalam sudut pandang saya). Untuk saat ini, selayaknya saya harus bersyukur atas apa yang yang telah Ia perbuat dalam hidupku.
Ternyata baru saya sadar harus ada harga yang kamu bayar untuk hasil tertentu, dan itu engga cuma-cuma dikasih buat kamu. Ibaratnya, ada timbal balik antarkedua pihak. Mungkin disini engga tertuju pada beberapa subjek, melainkan atas objek apa yang hendak kamu cari. Dulunya, saya hanya memahami teori ini, sedangkan sekarang sayasudah merasakan praktiknya.
Maaf teman-teman, saya sudah membuat teman-teman bingung, anggap saja, saya sedang bermonolog hehe. Daaaan maaf sekali lagi ya, kalau saya baru memposting pada blog ndeso ini lagi. Sekarang-sekarang ini saya sedang berkonsentrasi pada sesuatu haha. Sebenarnya, pernyataan itu kayak alasan yang dibuat-buat ya? Ah, saya seperti sedang beralibi saja. Tapi, mau belajar untuk menulis selalu di sini karena blog ini juga telah menjadi bagian dariku hehe.
Kapan-kapan saya nulis galau-galaunya saya memantapkan hati untuk memilih prodi kuliah ya :D