Friday, 01 October 2010

Is this true? Am I fallin in love..?

Banyak definisi yang kita ungkapkan mengenai kata 'cinta', cinta itu tak bisa dipaksakan, cinta itu tak harus memiliki, cinta itu akan bersemi pada situasi, kondisi, dan orang yang tak terduga, cinta itu bisa membuat hati terus bergetar tanpa mempedulikan frekuensi denyutan jantung, cinta juga bisa membuat seseorang bangkit dari keterpurukan, atau mungkin jatuh dalam jurang yang terbentang luas nun jauh di sana, cinta itu kamu, atau mungkin demi cinta kita akan melakukan segala cara demi menembus dinding tebal itu. Namun, bagi saya cinta itu adalah ungkapan kasih sayang yang bisa meluap kapan saja dari hati yang terdasar.
Dan kau tahu teman? Saya tidak tahu kapan perasaan ini datang menyelinap dalam hati saya, kapan perasaan ini pula merenggut kesadaran saya. Entah sejak kapan saya mulai merasakan perasaan ini, namun yang pasti saya nyaman berada di situasi ini. Perasaan saya ini tak karuan, saya tahu, saya terlalu labil untuk merasakan hal ini. Ya.. je suis amoureux de toi, sarang hae, wo ai ni, and I love you. Ya.. kata-kata ini cukup mewakili perasaan saya. Perasaan yang mampu membuat saya sport jantung dan bertekuk lutut pada-nya.
Is this true? Am I fallin in love? Argh.. Je ne pas c'est gout.. Yang pasti berkat perasaan ini, saya semakin semangat untuk lebih memahami-nya, bukan hanya sekadar cover-nya, tapi sampai riak-riak itu terbiaskan. Hem.. kau tahu, teman? Siapa yang bisa membuatku tak berdaya seperti ini? Siapa pelaku di balik semua perasaan ini?
Yeah.. Kimia telah membuatku jungkir balik merasakan nano-nano kehidupan, kimia membuatku lebih sadar kalau waktu sangatlah terlalu berharga, entah kenapa seseorang harus belajar menghitung laju reaksi, dan bermain-main bersama sistem periodik? Dan mengapa kita harus belajar kimia, fisika, atau pun metematika, padahal saat kita harus di perhadapkan dalam menentukan fakultas dan jurusan yang akan kita ambil saat kuliah nanti, mungkin kebanyakkan kita akan berpaling sama STAN, hukum, ekonomi, atau sejenisnya. Namun yang saya tahu dengan pasti, mengapa kita harus belajar itu semua adalah karena kita harus belajar menghitung setiap detik yang telah kita lalui untuk belajar kimia, fisika, dan matematika. Kau tahu, saya tidak terlalu lihai bermain bersama MIPA tapi saya akan terus mencoba, menghargai, dan terus melakukan apa yang saya sukai. Karena lakukanlah apa yang sesuai dengan hasrat teman-teman dan jangan sampai menyesal di kemudian hari. Kini saya sudah tahu bahwa saya telah jatuh cinta pada kimia.
Sekilas buat berbagi, kemarin saya bersyukur pada Tuhan untuk segala sesuatu yang telah di berikan. Kemarin di kelas, ada seorang teman saya-Anggi mengucapkan terima kasih pada saya. Otomatis saya bingung, what's up? Wajahnya tampak sumringah, lalu ia memeluk saya. Oh NO! Ada apa gerangan yang membuat dia nampak begitu bergairah. Dan kau tahu, dia bilang makasih karena saya telah mengajarkan dia saat dia akan megikuti remedial 1 pelajaran kimia. Anggi dapat nilai 100 dan otomatis dia terbebas dari remed-remed laginya. Lalu, Annuri-teman saya, saat kami bersama makan bekal, tiba-tiba bilang makasih juga karena saya telah membantu buat ulangan kimia, dia dapat 95. Selain itu, Laras-my chairmate bilang makasih juga karena katanya saya sudah membantu mengajarkannya buat persiapan remedial 1 kimia. Siapa sih yang nggak mau terharu, saat teman-temannya bilang makasih karena udah membantu mengajarkan dan belajar bareng. Saya senang, setidaknya walaupun terkadang saat saya sedang makan bekal, menulis di file, atau pun saya sedang merefleksikan sekujur tubuh, tiba-tiba ada teman yang minta ngajarin kimia, ya.. saya harus meninggalkan kegiatan-kegiatan tersebut dan kudu ngajarin mereka. Saya tahu, saya memiliki banyak kekurangan, tapi saya bersyukur saya bisa ngajarin mereka dengan bahasa saya sendiri yang mungkin sulit diartikan. Tapi kenapa mereka tetap ingin meminta saya membantu mengajari mereka? Padahal saya ordinary girl banget malah. Saat mereka bilang makasih, saya langsung ngomong "nggak perlu bilang makasih karena hasil yang kamu dapat itu memang dari usaha belajar kamu, so selow aja hehe", sambil nyengir plus cengengesan saya jawab gitu. Mau gimana lagi? Saya senang dengan apa yang saya lakukan terlebih saya senang karena Tuhan terlalu baik buat kehidupan saya walopun saya suka bandel hehe. Apalagi saat saya sms-an sama Tamtam-panggilan akrabku buat chairmateku pas kelas 10 dulu, kita cerita-cerita tentang bagaimana sikon kelas masing-masing karena dia masuk ke jurusan IPS, fakultas yang mau kita capai setelah lulus nanti, PMDK, kerja keras, dan saling berkangen-kangen ria karena kita sangat jarang ketemunya sekali ketemu paling pas berpapasan trus say hello aja. Di setiap sms pasti kalo bukan saya yang ngomong "Tam, kita saling mendoakan yaa", pasti dia juga akan ngomong "Iya Can, kita selalu saling mendoakan ya". Intinya, saya kengen diaaaa :)'
10-2, 11 IPA 3 saya senang karena menjadi bagian dari kalian..
Tuhan, pakailah saya seturut kehendakMu dan jadilah sesuai dengan rancanganMu.

*mohon doa buat penyusunan disertasinya mama 

Semoga bermanfaat, mohon maaf kalo ada kata yang kurang berkenan, dan merci beacoup ^^

2 comments:

Deby Christi said...

bacanya udah penasaran aja nih di awal" kirain fall in love sama siapa.taunya sama kimia hahaha.gpp dah..bagus" smoga jadi kimiawan(bener ga tuh?)hahaa.aku jg dulu suka pelajaran kimia sma kelas 1, tp ga berlanjut ipa.ga kuat hahaa.bahasanya keren, jungkir balik merasakan nano nano kehidupan!

Canty Gracella Lamandasa's blog said...

@ka debi : hehe maaf atuh ka! abis ngga tau kenapa semenjak masuk sma, apalagi sekarang udah kelas 11 cinta lagi bersemi di antara aku dan dia-kimia hehe, yaa mungkin cinta mula-mula #sok tahu, HUH !
AMIN, kimiawan hehe. Tapi kayanya mah saya ngga bakal ngambil fak MIPA deh kak, mau nyoba kedok sama Hukum AMIN semoga cita-cita saya ngga muluk-muluk banget.
wah, makasih yaa kak, tapi saya kudu masih belajar buat ngerangkai kata-kata lagi hehe.
overall, sukses selalu buat kita, GBus :)