Saturday, 06 November 2010

We need You, God and only You..


-Kemanakah kami mencari kasih sejati-
Saat semua orang sedang mengalami pergejolakan, saat bagian dari kita-saudara-saudara yang  terkasih kita di manapun mereka berada sedang menjalani hari-hari buruk. Saat beberapa remaja sedang mencari dan memproses sebuah jalinan kasih. Saat kita berpikir, ngga ada lagi yang sama sekali peduliin kita, well baik itu sahabat, teman, bahkan mungkin ortu kita. Dan saat kita ingin mencari sebuah cinta abadi nan kekal. Who wants to be a participate till end?
-Kemanakah kami berseru-
Siapakah seorang yang mampu mendengar sebuah kisah kelam yang pernah di miliki? Pada siapakah kita akan mengadu? Tentang deraian air mata, kisah di masa lampau, keluh kesah, masalah yang menerpa, atau pun hanya untuk bertanya 'kenapa ini harus terjadi?' We aren't just silent, right?
-Saat badai datang menderu-
Saat sesuatu yang kita harapkan datang menjemput kita. Saat sesuatu yang tak bisa kita pungkiri menghampiri kita. Bahkan memaksa kita untuk menjadi pengikut dalam sebuah skenario yang cukup menjerat kelangsungan hidup kita. What must be go on? Walau, dia hampir merenggut nyawa saudara kita dan bisa saja kita sendiri.
-Yang kami tahu hanya Kau yang mampu-
-Memulihkan segala sesuatu-
Kami hanya setitik embun tak berdaya, selembar daun mungil tak berarti, dan sebuah buku yang tak bermakna. Of course, nothing special without You. Sebagai manusia, kami terlalu rapuh, kami terlalu mudah untuk di koyakkan. Tapi karena hanya oleh Engkau, kami yakin, kami bisa bangun, berdiri, berjalan, bahkan berlari semampu yang kami bisa untuk menembus sesuatu yang telah menanti. We know, only You..
-Kami perlukan keajaibanMu-
-Kami butuhkan sentuhan tanganMu-
-Kami tak dapat jalan sendiri-
Who am I? Kami percaya dengan penuh keyakinan bahwa mujizat pasti terjadi di dalam namaMu. Bapa, kami tak mungkin berjalan seorang diri. Tolong, pegang erat tangan kami, jangan biarkan kami jatuh lebih dalam, bahkan terperosok dalam jurang keabadian. Kami tahu Bapa, kami selalu mengecewakan Engkau. Kami tahu Bapa, kami belum mampu menjadi terang di tengah gelapnya dunia. Kami tahu Bapa, Engkau telah memilih kami terlebih dahulu untuk menjadi anakMu. Dan kami tak akan pernah menyesal karena kami telah menjadi anakMu. Kami bangga punya Allah seperti Engkau. Tolong jangan tinggalkan kami, Bapa. Jangan biarkan saudara-saudara kami terus menjerit, maafkan kami, Tuhan. Kami tahu, ini yang terbaik, ini yang terindah. Kami tak mampu mengubah orang lain, tapi tolong bentuk hati kami agar sesuai dengan kehendakMu. Walau sulit di bentuk seperti halnya sebuah bejana. Biarlah naunganMu ada bersama kami selalu, saudara-saudara kami di manapun mereka berada. Tuhan, kami percaya kasihMu.
-Kami perlu Kau Tuhan-

Maaf, apabila kurang berkenan. Sebuah coretan saya, saat dalam 2 minggu terakhir saya terusik dengan sebuah bencana alam yang sedang bangsa tercinta kita alami. Sebuah coretan yang di kerjakan sehabis pulang les jam 21.25 (tiba di rumah) dan sebuah coretan sederhana yang di tuliskan sambil mendengarkan lagu Nikita 'Kami perlu Kau Tuhan'. Semoga bermanfaat dan terima kasih karena udah mau jadi teman saya.

*Kita bantu dalam doa saudara-saudara terkasih di manapun mereka berada, terlebih di Yogyakarta dan sekitarnya
*Saya percaya, kejujuran akan menang
*Tolong bantu dalam doa mama saya yang akan mengikuti ujian lisan kandidat doktor di IPB

3 comments:

Anonymous said...

Salam kenal...

Canty Gracella Lamandasa's blog said...

terima kasih telah berkunjung :)
kapan2 jalan2 ke sini lagi yaa haha. GBus

Aphrodita Wibowo said...

jadi inget waktu baca Convertation With God :)

xo
dita