Friday, 05 November 2010

Puisi-> Kegalauan Anak Bangsa


Senyum muslihat tersungging disudut bibirmu
Mata elangmu mengawasi riak-riak jalanan
Tatapan hangat tak pernah terbiaskan
Lalu kau berkacak pinggang dikerumunan orang

Apa daya kami?
Kau datang mengahampiri
Merampas segala yang dimiliki
Lalu pergi hingga langit senja menepi
Langit jingga boleh berkeemasan
Memancarkan eloknya parasmu
Dikala dilema merasuki jiwa
Namun, kau telah mencuri sesuatu yang bukan hakmu

Jeritan hati terngiang dimana-mana
Frekuensi degupan jantung pun melaju
Napas yang begitu labil, penuh sesak menjalari tubuh
Mengapa?
Pernahkah kau mendengar isak tangis histeris mereka?
Pernahkah kau melihat kami yang berada jauh di bawah sini?
Pernahkah kau merasakan benteng yang memisahkan kita?
Dan pernahkah kau berharap kami hampir mengutukmu?

Saat bayang-bayang keangkuhanmu mulai sirna
Saat masa kejayaanmu menghilang
Apa yang kami lakukan?
Kami tak akan bersorak-sorai kegirangan disaat kau jatuh

Untuk apa mengubah orang seperti kalian
Namun, kami tak mampu mengubah sifat kami terlebih dahulu
Untuk apa mempercayai orang seperti kalian
Namun, kami tak memiliki rasa percaya diri yang cukup tinggi

Kalian hanya mampu menebar janji manis yang begitu busuk
Kalian seperti cacing yang telah menggerogoti kepercayaan kami
Secara perlahan sedikit demi sedikit namun sangatlah pasti
Dan kalian pulalah yang telah menggais rezeki kami demi hawa nafsu belaka

Ini kami secuil benih  mungil yang tak berarti
Yang kami tahu hanyalah apa yang ditabur itulah yang akan dituai
Biarlah semangat ini terus bersemi disetiap hati anak bangsa
Dan biarlah kita akan menanti gemerlapnya rembulan saat kisah perjalanan Indonesia menyisakan selembar kertas putih penuh makna
Indonesia..
Engkaulah belahan jiwa kami
Biarlah kegalauan anak bangsa ini meredup
Dan kami tahu, pasti akan  ada pelangi dibalik hujan

Thank you for reading, friends :)
~ Merci

No comments: