Saturday, 10 October 2009

menanti senyuman

Awan tampak mendung. hmmm, kayaknya langit sedang bersedih.
Akhir-akhir ini, hujan kencang+gemiriis (sorry!! I mean gerimis) terus menghiasi langit. Gempa yang menimpa di Sumatera (especially Padang) selalu membuat hati iba. Jujur, inilah tanda-tanda akhir zaman. Ku tak tahu apalagi yang harus ku lakukan selain berdoa dan melakukan perbuatan baik. walau ku tahu, ku jauh dari kesempurnaan seperti Dia. Ahhh.. Butir-butir air mata langit telah menetes hingga ke bumi. Teriakan, isak tangis, menghiasi wajah teman-teman kita yang sedang mengalami musibah. Aku yang disini dengan aman bisa tersenyum dan tertawa. Namun, ketika melihat teman-teman yang di Sumatera sana, betapa naifnya aku jikalau ku tak memedulikan mereka. Diriku disini hanya mampu mendoakan mereka, karena ku hanya seorang remaja yang sedang mencari jati diri yang kadang kami (remaja) hanya mampu dianggap sebelah mata oleh orang lain. Derasnya hujan ini. Tak membuat ku untuk tetap berlari mengejar cita-citaku. "Bapa yang baik dan setia disorga yang sedang mengawasi kami anak-anakMu ini, temani teman-temanku disana agar mereka tidak kesepian. Bantulah mereka.." Ku sangat menanti senyuman yang dapat terpancar dari wajah mereka.
Hufftt.. udah jam 3.28 p.m. aku harus siap-siap ntuk pergi ke les

No comments: